Geliat Bisnis ‘Lucky Bamboo’ di Tengah Pandemi, Ekspor Terus Meningkat
By Admin
nusakini.com - Sukabumi - Bambu Rejeki atau Lucky Bamboo. Demikian tanaman Dracaena ini disebut. Memiliki karakter batang dan daun yang unik, permintaan tanaman ini melonjak drastis.
Di saat produk florikultura mengalami penurunan omzet cukup tajam hingga 90%, justru ekspor Draceana tetap berlangsung selama pandemi.
Ketua Poktan Alamanda, Hendrayana atau biasa disapa Ahen mengatakan permintaan Dracaena cukup tinggi. Bahkan pada Minggu ini, Dracaena dari Poktan Alamanda ekspor ke Tiongkok dengan jenis _Dracaena Fragrans_
"Totalnya1 kontainer sekitar 40 feet (10.000 buah). Sehari berikutnya ekspor Dracaena Compacta sebanyak 10.500 buah," ungkap Ahen dalam keterangannya saat dihubungi melalui sambungan telefon, Sabtu (13/6)
Ahen mengungkapkan bahwa selain ke Tiongkok, pihaknya juga mengekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, Rusia dan Amerika. Negara tujuan ekspor di Asia biasanya ke negara Dubai, Qatar, Vietnam, Irak, Malaysia dan Korea.
“Permintaan ekspor Dracaena tiap bulan cukup tinggi mencapai 5 kontainer, sedangkan saat ini kami hanya bisa memenuhi 1 kontainer,” tutur Anas Anis pemilik CV. Alamanda.
Adapun rangkaian Dracaena diantaranya _diamond, three angel, crown, spiral, cobra, double random, curly set, apollo, pagoda, mahkota A, triple flash, kipas, heart_ dan lain-lain.
"Tahun kemarin kami meluncurkan model rangkaian baru. Kami terus berinovasi untuk menghasilkan model rangkaian baru yang menarik,” sambung pria yang biasa disapa Anas itu.
Lebih lanjut Anas menjelaskan bahwa sejak melakukan pengembangan Dracaena Tahun 2008, Poktan Alamanda terus berbenah. Mulai dari perluasan lahan, peningkatan produksi, inovasi produk dan perluasan jaringan pemasaran terutama untuk pasar ekspor.
"Luas lahan pertanaman Dracaena saat ini masih terbatas," kata dia.
Di tempat terpisah, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengungkapkan bahwa peluang ekspor yang cukup tinggi ini merupakan angin segar bagi industri florikultura Indonesia, khususnya Dracaena.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto juga menyatakan bahwa hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Kementan didorong untuk terus menggenjot ekspor komoditas strategis. Salah satunya, tanaman hias seperti Dracaena.
"Dengan sentuhan tangan kreatif dari Poktan Alamanda, telah lahir beberapa model bentuk rangkaian Dracaena yang unik dan menarik serta diminati oleh negara negara tujuan ekspor," tambah Liferdi.
Kementerian Pertanian terus mendorong Poktan Alamanda untuk meningkatkan produksi dari Tahun 2012. Dorongan tersebut dalam bentuk bantuan sarana, pelatihan, dan pendampingan.
"Tahun 2020 ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan pengembangan Dracaena melalui anggaran APBN seluas 10.000 m2," terangnya.
"Kementerian Pertanian komitmen memberikan support kepada petani yang ingin maju dan turut bersama sama dengan pemerintah daerah untuk bahu membahu dalam meningkatkan ekspor," pungkas Liferdi. (pr/eg)